Friday, 7 February 2014

BARAN IV


Tiada siapa di sebelahku
ketika aku lemas di dalam emosiku
segala luahan terpendam dalam kalbu
hanya Allah yang tahu
betapa beratnya penanggungan aku
: tiada siapa mendengarku.

Hanya di dalam muka-buku
aku lakarkan tentang perasaanku
tentang kesakitan aku
tentang penyeksaan hatiku
yang mampu meredakan tekanan perasaanku
: segala luahan di kamar biru.

Aku tidak seperti kamu
aku lebih suka memendamkan perasaanku
bersembunyi di sebalik kelambu hatiku
yang menghimpun segala debu
menunggu waktu letusan berlaku
: letusannya sarat berdebu.

Seperti Sinabung menghemburkan debu
sarat tidak terbendung tanah berbatu
begitulah aku dan juga perasaanku
meletup tidak terkawal olehku
setelah terpendam lama dek waktu
: luahan oleh tanganku.

Aku bersendirian di kamar baranku.

Sazalee Sulaiman...Nilai, N.S
07/02/14.


No comments:

Post a Comment