Monday 28 May 2012

Kumpulan Puisi yang bertanding dalam THMK1

Puisi 1:

THMK 1
Tajuk : Wajah.
Oleh : CT Nurza.
Tarikh : 13/05/2012

Wajah...
Tika ku lihat di cermin makrifat
Ada yang kabur dan kusam
Bukan kerana jerawat jeragat
Tetapi...
Lantaran debu-debu hipokrit

Zahiriah...
Cantik, anggun, mulus berseri
Batiniah...
Penuh noda-noda mazmumah
Berkeladak berkarat melekat hitam
Terlindung di balik petak-petak hati yang dalam

Bisakah wajah...
Jadi ukuran dan nilaian
Pada sebuah kejujuran dan keikhlasan?

CT Nurza : THMK 1

_________________

Puisi 2:

THMK 1
Tajuk : Tiga Wajah.
Oleh : Ezahnor Ismail
Tarikh : 13/05/2012

Tiga wajah

Tiga wajah bersilih ganti
Duka, ceria dan suram
tiap kali masa berlalu
bersama perginya malam
tatkala datangnya pagi
menanti petang menjelang

Tiga wajah peneman diri
tatkala hati bersulam duka
gambaran hati terluka
sukar untuk bermukamuka
kerana diri bukan pendusta

Tiga wajah menghias diri
saat riang wajah ceria
namun hati gundah gulana
kala insan gembira
hanya duka peneman diri
wajah terlukis gambaran hati
semakin kelam
semakin tenggelam
bersama sendu malam

~Tenang~

  __________________

Puisi 3:

THMK1
Tajuk: Andai Warna-Warna Impian Terlukis Cantik
Oleh: Alang Eynna
Tarikh: 13/05/2012

 ANDAI WARNA-WARNA IMPIAN TERLUKIS CANTIK

Warna-warna dibancuh dalam bekas keliru
terlarut angan di taman indah nan berliku
menuang harapan mencipta lakaran
sesempurna pesona warna-warna impian
bisakah terbias cantik galeri kenyataan?

Warna-warna impian masih tak sempurna
serasa sentuhan kaku tak bermaya
serinya memudar tak bercahaya
mungkin bercampur serpihan duka
dada kanvas tak berjiwa hampa terasa,

warna-warna di bekas keliru kian membeku
lakaran ditarikan rentak ilham menyatu
hingga peluh memercik jernihnya rindu
tatkala sisa-sisa waktu terjamah ragu
bisakah terlukis cantik sentuhan kalbu?

Andainya peluh ikhlas yang menitik
melarut bersama lakaran yang terlarik
tentu akan indah nubari yang berbisik
andainya dada kanvas terlukis cantik
segala pujian hanya buat Yang Khaliq.

~ Sekadar Catatan TintaMataPena ~

___________________________

PUISI 4:

THMK 1
TAJUK : SERI KECANTIKAN
OLEH : ALIA AMER ISKANDAR
TARIKH : 14.5.2012

~~SERI KECANTIKAN~~

Si dara
tatariaskan dirimu
dengan keimanan
cahayanya pasti terpancar
indahnya menusuk ke jantung
biar terleka dibuai mimpi memandangnya...

Si dara
tambahi keanggunan sifatmu
biar kian menyerlah keayuan
bagai tersuluh cahaya
menjelma seri yang bersih
lahir dari hati yang bersinar
hingga tiada putus tatapan...

Si dara
lengkapi dirimu
dengan cantik di luar
berseri indah di dalam
biar kian menyerlah
keayuan peribadimu.

______________________

Puisi 5:

THMK 1
TAJUK : ADA SUATU WAJAH.
OLEH : AZIDEE A RAHMAN
TARIKH : 14.05.2012

Ada Suatu wajah...

Peromannya sudah agak terbiasa,
menjadi latar di kerdip mataku,
Terkasima aku tika menatapnya,
ku pintal erat di sudut penjuru hati,

ku sira dengan cairan lilin madu,
agar awet peroman itu ,
di dalam lemari jati usang itu.

Ada sepasang mata...

Walaupun sekadar bundar,
tidak setajam dan segalak Siti Nurhaliza,
matanya tetap bak kejora,
merenung meraih simpati,
penuh kasih membujuk lirih.
Tika kemelut penuh aral,
penuh kewalahan,penuh bersawala
renungannya menghumban jauh segala derita,
terus menghunjam ke lubuk beku.

Ada seulas bibir...

lebam ulas bak limau kasturi,
walaupun tidak seghairah bibir Madonna,
ia masih tetap menggamit,
senyum penuh keghairahan.

Setiap detik derita... sirna,
setiap bintang-bintang kecilku tiada upaya,
bibir mungil itu sering mengucapkan ,
patah-patah Sirah,
patah-patah Surah.

Tika malam sendirian berwirid dan berdoa.
dengan air mata bermanik nan berjujuran,
agar jalan kami tampak burujnya.

Ada sebatang hidung...

walaupun agak kembang,
tidak semancung hidungnya Cleopatra,
ataupun ratu panggung Maya karin.
Ia masih tidak jemu menyua,
mencium dan menggomol santai,
pipi putera-puterinya,
yang ada tikanya bermimpi teramat buruk,
dengan rela tulus,
penuh kasih nan bugar,
tika larut malam berjaga .

Ada suatu wajah...

Peromannya kini agak jauh berubah,
tidak seperti selalunya.

Tapi...
hatinya tetap sama,
lirih untai senyuman bibirnya tetap sama,
kembang marak hidungnya tetap sama,
bundar kelat matanya tetap sama.
seperti dulunya.

langsung tiada yang berubah,
peroman itu.

hmmm...

_________________

Puisi 6:

THMK 1
Tajuk : Milik Siapa
Oleh : Maisarah
Tarikh : 15/05/2012

Tidak mampu menipu sang mata
dari terus menatap curi wajah di depan
sesekali kulepaskan senyum bermakna tanpa dikesan
dibalas jelingan manja yang spontan
tak diam lalu resah dan geram tak terucap.

Redup matamu seperti kelopak yang penuh embun di pagi hari
tenang..tenang sekali
sesekali senyummu terpamer
oh! betapa indah cipataan Illahi
biarpun kita sama-sama miliki sepasang mata
tetapi tidak sama
matamu jauh lebih indah dan cantik dari yang lain.

Dengan lenggok sopan dalam mengatur langkah
wajahmu tenang sekali
cukup mempesonakan tiap mata yang memandang
berlalu sambil tersenyum
Pernah aku merindu wajah itu
milik siapa?
wajah yang kekal di ingatan.

____________________________

Puisi 7:

THMK 1
tajuk: seorang tua di gubok usang
oleh: Chinta Waza

tarikh: 15/05/2012

dia seorang tua yang dilahirkan
dalam kepayahan dan kemiskinan
tanpa saudara tanpa teman
khusyuk menggamit Tuhan
di rimbunan teratak usang

masihku ingat
waktu mentari tegak di alam
aku berseiringan
dia membimbit raga berisi keledek
kekadang berlumur dengan lumpur
pulang dari bendang
ladang getah dan bendang
yang bukan miliknya

tapi dia tak pernah menyesal
gubok usangnya adalah mahligai impian
ladang getah adalah bukit intan
dan bendang adalah hamparan emas
hari demi hari bagai mengutip kemewahan
walau sekadar pengupah

di desa dan di gubok ini
dia tak pernah meratap
kerana di sini
adalah satunya tradisi yang diwarisi
adalah satunya kebeningan yang hakiki.

----------------------------------------------

Puisi 8:

THMK1
Tajuk: WAJAH IMPIAN SELEMBUT SUTERA
Oleh : Amirah Amir
Tarikh: 15052012


Lihatlah seraut wajah cinta ini
terserlah keayuan dan kejelitaan
tersimpan sejuta rahsia ramuan kehidupan
namun tetap tenang tanpa kecelaan
penampilan yang sungguh mempersonakan.
Seraut wajah manis menjadi idaman
semakin di pandang semakin tertawan
sehalus mulus pipi di seri
selembut sutera kasih di beri
sewangi haruman cinta kasturi.

Dari sinar mata terpancar kemesraan
senyuman menguntum indah menawan
renjisan rindu cinta kasih dan sayang

perasaan yang tersimpan di dalam diam
kerana akulah pemiliknya wajah impian.

_______________________

Puisi 9:

THMK1
Tajuk: WAJAH TAK BERWAJAH
Oleh : LAILA MOHD
Tarikh: 15/5/2012
Duhai Wajah tak berwajah
Hatiku mengata Engkau ada lalu aku keluar daripada alam
Aku terjun ke dalam hatiku
Di sana aku temui kebodohanku
Aku panjat gunung yang tinggi sangkaku Engkau berada di puncaknya
Namun tidak kutemui Wajah di sana
Dalam kepayahan aku cari penawar berwajah pada Wajah-Mu
Aku malu mendongak wajahku yang kotor kala memohon pada-Mu.

Aku memanjat tangga rumah-Mu, Engkau menutup pintu
Kala aku mengundur Engkau membuka jendela
Bila aku mengintai Engkau melabuhkan tirai
Aku mencari Wajah tak berwajah.

Diriku telah hilang ghaib di dalam gua yang gelap gulita
Puas aku mencari namun tidak aku temui
Izinkan daku bermalam di tangga rumah-Mu
Memejam mata di situ agar apabila Engkau membuka pintu
Engkau memandangku walaupun aku tidak memandang-Mu
Dapatlah aku saksikan Cahaya-Mu tanpa wajah tanpa warna
Hanya jelira di dalam yakin
Cahaya Engkau yang aku pandang
Wajah tak berwajah
Maka izinkan aku berbangga sebagai hamba-Mu.
___________________________________

Puisi 10:

THMK1
Tajuk: TANGKAI HATI
Oleh: HAdira Kifly
Tarikh: 16/5/2012

Ia mula membeku 
dengan getar dan rindu
tidak mencair di hujung waktu
ia akan tetap begitu 
tanpa hadir juraian kasihmu

andai hati itu sedingin salju
putihnya mampu membuat kau dingin membeku
andai hati itu bunga yang berkembang seribu
pasti kau tertawan bak melihat ratu

ada tangkai yang merambai
ada gugusan yang mendayu
melagukan alunan suara merdu
kala gundah datang melata
saat resah sedang meraja
tika hati dirundung hiba
dengan doa pada yang Esa

dan yakinlah olehmu
tangkai-tangkai hati itu
pasti menjadi milikmu. 

~Arjuna Hati~
_________________________

Puisi 11:

THMK1
TAJUK: PEKERTI INDAH BONDA TERCINTA
OLEH:NURHARYATI ISHAK
TARIKH:17/5/2012

PEKERTI INDAH BONDA TERCINTA

Bertunjang rasa berpasak bahagia
Memutik ikatan antara kita
Sedari kecil kita bersama
Meluruhkan aroma kasih tercipta
Di ruangan indah mahligai bersama

Bonda, kuntuman kasihmu senantiasa berbunga
Sepanjang destinasi hidup tercipta
Kau raut kasihmu memayung payah
Namun tidak pernah dirimu mengalah
Itulah perngorbanan yang tidak akan ku lupa

Selembut bicara bersulam kata
Mengatur bahasa penuh sempurna
Begitulah asal sifatmu bonda
Membentuk peribadi yang begitu indah
Membuatkan aku berasa bangga.
______________________________

Puisi 12:

THMK1
TAJUK:TERBIAS DALAM KEBISUAN
OLEH: SYAHADAH NUR QALBI
TARIKH: 19/5/2012

~ Terbias Dalam Kebisuan ~

Pada malam yang dingin
aku menatap bulan dan bintang
menghiasi lelangit indah
tersenyum aku sendirian
berilusi dalam anganku

Terpegun aku dengan cahayanya
berkilau cantik
terbayang aku
pada wajahmu
seolah bintang
itu adalah dirimu

Betapa bahagianya
aku...jika kau di sisiku
di saat ini dan di ketika ini
bersama dalam luansa cinta
berdakapan mesra
mengungkap bibit-bibit
kasih dan sayang...

Namunku terima
segala ketentuan Illahi
andai kau dan aku
bersatu
dalam impian mahligai
ciptaan kita...
'Terbias Dalam Kebisuan'...istana menanti...

NQ
__________________________________

Puisi 13:

THMK1
Tajuk : Wajah Seketika
Oleh : Zu
Tarikh : 19/05/2012

Ada wajah dalam seketika
Sang rindu menderu tiba
Tenggelam pilu di lautan jiwa
Melebur segala nestapa

Bila cinta di dalam jiwa
Wajah seketika wangian duka
Segala yang dirasa
Ada bahagia

Ketika panggilan cinta
Wajah yang seketika
Telah menaburkan hablur kecewa
Pelangi, mentari menerbit bahagia

Wajah seketika
Bak cahaya pelita
Temani merata
Penawar derita...

~ ♥ Zunnime Zu ♥ ~
 ___________________

Puisi 14:

THMK1
Tajuk: Buat bidadari kugelar isteri
Oleh: Tabir Khaizuran
Tarikh: 21/5/2012

Di atas jambatan Marienbrücke
kulukis memori detik bersama
dia, bidadari kugelar isteri.

Melatari segenap kanvas hidup
adalah warna ria tawamu
dan illutrasi indah suasana senja
adalah kombinasi lakaran sukadukamu.

Senyumanmu, kulakar sepertinya angin-
meluruh segala dedaun resah.

Tenangmu, kujadikan pencahayaan
menghapus bayang-bayang hitam semalam.

Lukisan ini kubingkaikan dengan cinta
buat bidadari kugelar isteri
sebagai tanda kasih seorang suami,
lewat di istana Neuschwanstein.

Tabir Khaizuran
THMK1

-------------------

Puisi 15:
THMK1
Tajuk : WAJAHWAJAH PERAMAN LARA
Oleh : Manja Kasih

wangi melati yang kauserak
di kasur malamku
masih semerbak menyelak sejarah

pelakar hidupku duhai
uncang rinduku masih basah
pada pesanpesanmu kupaku
menghangatkan darah hidup
telus melarung waktu

cebis kasihmu kugenggam tak usai
magisnya menguntum harga
sebaldu kelopak mawar dicumbu mentari
harum mengintai bucubucu hati
mematri mahar setinggi
tulus budi

wajahwajah pembawa cinta
walau sendu sering mengulum resah
helai hiba gundah melayar
mengkal kasihmu peraman jiwa
terusir hela nestapa
terpancing bahagia
terhijab duka

aku larut menjamah nikmat...~

♥ manja ♥
22~05~2012
11:05am
_____________

Puisi 16:

THMK 1
TAJUK:WAJAH-WAJAH KEKASIH
OLEH:LAILA MANJA
may 22, 2012

~Wajah-wajah kekasih~

Wajahwajah kekasih
yang aku rindu
berlegarlegar di dalam fikiranku
tersentap pilu..pedih merindu
kenangan di saat dahulu
meniti dewasa bersama denganmu.

wajahwajah kekasih
yang terbayang di ruang mata
mengimbau kembali sejarah lama
bermandimanda berlumpur leka
di hamparan hijau padi...berkejaran kita.

wajahwajah kekasih
nantikan kehadiran waktu
masa cemburukanku
untuk melepas segala yang terbuku
di dalam sukma..kalbu
tuntutan amanah yang diutamakan dahulu.

wajahwajah kekasih
berdebar rasa dadaku
menanti tiba saat yang ditunggu
mahu kucanang seluruh pelusuk duniaku
aku terlalu rindu untuk bertemu
pada wajahwajah yang bermain di dalam mindaku.

LM may 22, 2012
selasa.
___________  

Puisi 17:
THMK 1
Tajuk: Kecantikan wajah
Nama penulis: Nuur Rafidah Baharruddin
Tarikh: 23/5/2012

Dandi rebana sahut menyahut
tenggelam bunyinya
sejak kapan
kapan pegari wajah sedu.

Nyokak dara berias baiduri
diekori kapit berlalu pergi
duduk pelator di pelampang
tidak pecen
beribu
mata jernih bulat menumpu.

Wajahnya sempurna
umpama bulan mengambang
senyumannya manis
terampas hati terunaku.

Aduhai
hilang diriku
melihat si dara
wajah ayu senting digambar.

Namun kapan
kapan aku bertuah
dara
wajah sedu
menanti saat jadi milikku.
___________________

Puisi 18:
THMK 1
TAJUK: Bonda
OLEH: Noor W. Hudaa
TARIKH: 24.5.2012

Wahai emak yang kucintai,

Ketahuilah bahwa aku sangat menyayangimu hingga akhir degupan jantungku ini,
Biarpun aku jauh dari sisi,
Merantauku pergi seorang diri,
Di udara kujejaki,
Walau di dalam jurang Mariana sekalipun aku tembusi,
Dalam hatiku tetap ada dirimu wahai pengarang jantung hati…

Wahai emakku sayang penyeri diri,
Khilafku padamu amat banyak sekali,
Terkadang aku merajuk diri,
Berdiam diri di balik tirai,
Betapa pendosanya diri ini,
Kupohon maaf dari seluruh tubuhku agar kau ampuni,
Supaya hidupku diberkati hingga ke akhirat nanti…..

Duhai emakku,
Sungguh tidak dapat kubayangkan hidup tanpamu,
Walaupun dikau jauh dari mataku namun tetap aku rindu,
Tiada seleraku untuk mengisi perut jika kelibatmu tiada di hadapanku,
Setiap saat dikau berada di relung kalbuku,
Aku ingin berada dekatmu selalu,
Kerana engkaulah yang melahirkan aku……
____________________________________

Puisi 19:

THMK1
OLEH : SRI MAWAR
25 MEI 2012

ANAK SIAPA GERANGAN

Anak siapa gerangan manis duduk bersimpuh
kerdip matanya melirik tatap di bibir mata
cahaya berseri pada raut wajahya putih bersih
senyumnya memberi damai rasuk hati yang terkesima
kerudung putih menarik kagum pada pesona rasa
itulah santun gadis nan ayu tersipu malu.

Anak siapa gerangan tegap berdiri membanting tulang
pada titisan keringat merembas kudrat
begitu sopan dalam tertib seorang lelaki tampan
anak muda yang bersiap sedia menggalas bebanan di pundak
budi dan jasa menjadi utuh di buai hasrat
tidak gentar merintis masa depan dalam kuat semangat
itulah peribadi mulia pria peribumi di alam sejagat.

Andai bersatu antara mereka di puncak cinta
pada kerukunan dalam membentuk keluarga bahagia
pasti juang cita akan bermakna di tirai usaha
gemerlap kehidupan sedia menanti di hujung ikhtiar
dan warna iman dan takwa seiring saling menyeri
pada jiwa-jiwa insan berbudi murni
cemerlanglah kehidupan menjadi khalifah
pada muka bumi Allah yang bertuah.


------------------------------------

Puisi 20:

THMK1
Citey Spectra
Kecantikan Lukisan Wajahmu
27/5/12

Kecantikan Lukisan Wajahmu

Raut wajahmu menceritakan perjalanan hidupmu
hidupmu penuh berliku beranjau mematangimu
mematangimu cepat mendewasakan hari-harimu
hari-harimu terus lebih bermakna dan berbunga indah

indah terukir di wajahmu sedari kecil menjelang dewasa
dewasa yang mengendong seribu perjalanan cerita
cerita duka memberi seribu pengalaman berharga
berharga buatmu meneruskan perjalanan riwayatmu

riwayatmu juga mengutip cerita-cerita bahagia
bahagia yang menceriakan ritual hidup ceriamu
ceriamu memancarkan kelembutan dan keriangan
keriangan yang mengabadikan awet pada wajahmu

wajahmu wajah pinjaman yang menuntut amanahmu
amanahmu menjaga dan membelai penuh manja
manja wajahmu yang sering menjadi kegilaan
kegilaan sesiapa sahaja yang terpandang lukisan wajahmu.

~ICT~lukisan wajahku...Espie...

____________
Puisi 21:

THMK1
tajuk:contoh ikutan
oleh;Nurjiee firdausi
27 may 2012.

~Contoh ikutan~

Walaupun tidak pernah menatap wajahmu
wajahmu bercahaya purnama merindu
merindu pada kecantikkan peribadimu
peribadimu yang terpuji

terpuji menjadi contoh ikutan
ikutan buat kami umatmu
umatmu yang kau dahulukan
dahulukan saat ajal menjemputmu

menjemputmu telah sampai janjimu
janjimu kepada Muhammad
Muhammad kau kekasih Allah
Allah mengutuskan wahyu
wahyu untuk disampaikan

disampaikan kepada seluruh umatmu yang hina
hina dan dicerca tidak kau peduli
peduli pada fitnah yang disebar
disebar risalah terpuji.

Kau nabi Muhammad...cantik budi pekerti
menjadi dambaan di hati
selawat dan salam keatasmu.

nurul may 27,2012
ahad___________________

No comments:

Post a Comment