Monday 13 February 2012

PANAS



GRRRRRRRRRRRRRGGGGGGGGGRRRRRRRGGGGGGGG!

Kipas meja kamar bacaanku berbunyi
lama benar tak dicuci
berhabuk dan bersawang
ketika aku memasangnya
untuk menghilangkan kepanasanku.

GRRRRRRRRRRRRRGGGGGGGGGRRRRRRRGGGGGGGG!

Ketika aku memetik butang bernombor tiga
agar kelajuannya menambahkan kuasa angin
menghembur ke arah badan lenggengku yang tidak berbaju
namun panasnya tidak juga mahu menghilang
makin menambahkan bahang yang semakin berona
di dalam kamar bacaan yang aku guna,
untuk mentelaah;
segala karya ciptaan pengkarya terkemuka.

GRRRRRRRRRRRRRRGEDEGANGGGGGGGG!

Hancur, rosak dan binasa, bersepai kipas mejaku
bilah-bilah kipas bersepah di atas lantai kamar
ketika aku memalingkan muka ke arah komputer peribadi
untuk aku memulakan karyaku pada malam hangat semakin bermaharajalela
tanpa mampu aku berbuat apa-apa, untuk aku menahannya
hanya mampu bersungut dan memaki hamun
setelah kipas mejaku menari selaju-lajunya,
namun;
bersepai jatuh dari atas meja kamar
yang membuat aku termamun sebentar.

HAAAAAAA!

Hanya itu yang termampu aku katakan
sambil melopong, aku masih lagi dalam kepanasan
yang semakin memberi kesan akan kehangatan malam;
kehangatan yang amat luar biasa terbit dari hati yang bergelora
terbit dari hati yang kepanasan.

ss-z/spl/pr..12-feb-2012.

No comments:

Post a Comment