Saturday, 22 February 2014

SEBUAH PROSA TANPA TAJUK


Buat kesekian kalinya aku menatap muka-buku ini namun keghairahan yang pernah bermahkota seakan telah ghaib, hilang dari pandanganku tiada daya memarakkan kembali pawaka mempesona. Singgahsana terbiar usang.

Yang tinggal hanya kemualan, rasa tidak enak dan kejemuan yang melampaui batasan citra fikiran. Kejumudan semakin mencengkam dada; tertusuk duri pilu bersembilu yang dingin, mati. Beku di dada waktu, ketika fajar bercahaya ungu. 

Namun aku gagahkan jua jemariku untuk menarikan sebuah kata berkelubung cindai jantan, bermelodikan minda fakir bukannya hati, berbicara dari dada kelana musafir di alam maya.

Kuhidangkan untuk sarapan semua.

Sazalee Sulaiman...Nilai, N.S
22/02/14.

No comments:

Post a Comment