Mencari detik tenang dalam derap waktu yang menggumpal resah
awan pun menangis
rinainya menjadi sungai luka
yang mengalir ke danau pasrah
pun akulah yang terlewat memeluk masa
tertinggal di sebalik dinding waktu
sedang musim berinjak menyambut musim
dan kisah itu pun menjadi sejarah.
Rejaman rasa itu menyakitkan
tusukannya menembus arca jasad
ungkapan jadi simpulan mati
nafasnya mengundang bisa
biar damai angin menyentuh
sejarahnya tetap begitu
tidak berubah
dan tak pernah akan berubah.
Tenang itu meracik gerimis
airnya titisan merah
dan waktu pun kian meresahkan.
Qalam Bertinta
Klang
20052014
1243pm
No comments:
Post a Comment