(Prosa)
Sita dewi memakai sari, kainnya berkaki-kaki bukannya sehasta bukannya seinci buat menutupi dan melitupi sekujur tubuh monggel dan berisi - payu dara tertutup coli namun pusatnya kunampak sungguh berdaki di sebalik hiasan yang ditindik indah sekali tapi dakinya tetap tidak tertutupi berkali-kali, kain sari ... menjadi lambang penutup tubuh bukannya aurat yang disuruh - inikah jadinya nanti ...pabila tudung kepala sebagai perhiasan adat untuk ke kubur bukannya penyelamat di waktu kita disiksa di dalam kubur ... ingatlah mati tidak sesekali dapat kita lewati.
ss/spl/pm ... 13/7/2012.
No comments:
Post a Comment