Nanar dalam pencarian
rebah di lantai kecewa
memutuskan saraf penantian
air mata jadi darah
yang mengalir ke juzuk duka.
Ini cerita dongeng
yang kita karang dalam mimpi dulu
kajangnya impian
dakwatnya harapan
lembar demi lembar
dongeng itu kita tulis
dengan rasa yang ada
biarpun sering berbeza.
Lembaran itu masih ada
dongengannya tetap kubaca
bukan untuk mengenang
sekadar untuk mengerti
cerita dongengan ini
tidak pernah ada benarnya.
Qalam Bertinta
Klang
03122013
0137am
No comments:
Post a Comment