Wednesday, 4 December 2013

MENAPAKI DINGIN


Telah kering tertawa biduk di langit
sedang aku baru saja mencumbui khayal
dengan kalimat panjang mengatur bait 
dalam rangkaian kata kenangan terindah
membingkai rasa dalam balutan sajakku.

Angin itu masih sahaja menyapa bauan
kelopak-kelopak itu sudah hafal aromanya
terbingkai sama melahap kembangnya pagi
terpapas pada detik yang tertinggal
lalu kutanam hektaran rindu
di antara suara dan lewat hembusan nafasmu.

Entah bila
aku akan kembali bersama debar kasmaran
agar waktu bisa terlewat mengira detiknya
untuk kupotretkan mimpi semalam
di atas kanvas hari tika rindu kuleraikan
supaya tidak terlupa tempat singgahku
pun di saat dingin itu menjadi saksi
malam semakin jatuh
dan aku masih terdampar di sini
…di kaki pagi
menapaki dingin.

Qalam Bertinta
Klang
04122013
2145pm


No comments:

Post a Comment