Kutatap pena kalian
beraut halus sehalus budi
menitip ingatan dalam aksara
bait-baitnya menyimpul harap
lalu maknanya menghanyutkan aku
dan bermuara di laut fikir pada teduhan sedar
untuk menamatkan kembara ini
yang membuka petualang di lembar marah.
Wangian bahasa kalian menyemburkan tenang
melenggok menyapa akrab
dan aku pun menyimpulkan semua bahasa jujurmu
untuk kuundang semula tawa riangku
menepis gigitan kata yang songsang
yang gugur dari daun-daun kecewa mereka
lalu kukaparkan semuanya di nisan bumi
biar angin menimbusnya ke liang pemakaman.
Tak akan kudandankan kembali
layar permainan menali biduk kecil terpinggir
ketika kuntumku telah kembang berwarna
menadah wangi pada bianglala senja
menunggu mentari
biarpun paginya terlalu jauh lagi.
Qalam Bertinta
Klang
17082014
1331pm
melenggok menyapa akrab
dan aku pun menyimpulkan semua bahasa jujurmu
untuk kuundang semula tawa riangku
menepis gigitan kata yang songsang
yang gugur dari daun-daun kecewa mereka
lalu kukaparkan semuanya di nisan bumi
biar angin menimbusnya ke liang pemakaman.
Tak akan kudandankan kembali
layar permainan menali biduk kecil terpinggir
ketika kuntumku telah kembang berwarna
menadah wangi pada bianglala senja
menunggu mentari
biarpun paginya terlalu jauh lagi.
Qalam Bertinta
Klang
17082014
1331pm
No comments:
Post a Comment