Bagaikan si ketam mengajar anaknya berjalan lurus
sedangkan dirinya sediri tidak terurus
jalannya mengereng tidak pernah pun lurus.
Bagaikan si kaduk naik junjung
meninggi hidung
tidak mengenal diuntung.
Mengata aku gatal, sang buaya!
Hingga berjela-jela komen wanita
di dalam kotak...kirimanku
Ya!...Aku akui
tapi ianya hanyalah
di dalam kotak kiriman aku...sahaja.
Paku dulang paku yang keserpihan
mengata orang engkau yang berlebihan
pantang nampak jejaka yang genteng
di situ pastinya ada engkau
terhegeh-hegeh...muka ditebeng
dalam menampilkan
kejelekan wajah sebenarmu yang samseng.
Cerminlah sendiri wajah dirimu
yang bertopengkan ultra
berlembayungkan palsu
sebelum engkau menuduh aku
dengan pelbagai nama
yang kau berikan...kepada diriku.
sedangkan dirinya sediri tidak terurus
Bagaikan si kaduk naik junjung
meninggi hidung
Mengata aku gatal, sang buaya!
Hingga berjela-jela komen wanita
tapi ianya hanyalah
Paku dulang paku yang keserpihan
pantang nampak jejaka yang genteng
Cerminlah sendiri wajah dirimu
yang bertopengkan ultra
No comments:
Post a Comment