Siapa peduli
engkau berbogel taati pelangi
bias kisar warna bagai firaun berdiri
muntahkan hidup dengan bibir berseri
keldai-keldai hitam meraba diri
menari dengan serombongan batil
berdegar megah syurga digenggam kikir
atau sekadar kisah gula para pemuja jahil
oh! siapa memanjat dada jauhari?
siapa pula mengukir nadi di pondok hati?
entah: aku hitung bermodal kemis
esok para peniaga di pasar lidah
lunak dagangkan urat mimpi
ke jenang paling manis
memimpin doa ludahi langit
jalinan hakikat, maha hamis: sebenarnya
padi sedang usang
aku kembali membajak hidup
terkurung harap dalam sinis tatap
ku akur
ketingku tidak akan pernah basah.
Pelinang Cahya
( 01032012 3:45am )

No comments:
Post a Comment