Friday, 9 March 2012

lautan asmara


lautku pernah berkata
: katanya

wahai pelaut
jangan lautan hendak engkau teroka
andai selaman hanya di tepian
kelak samudera ganas akan menelan
jasadmu tidak bertimbulan

wahai pelaut
jangan badai hendak engkau duga
andai ombak bisa melemaskan
kelak lemas engkau di daratan
hajatmu tidak kesampaian

wahai pelaut
jangan bayu engkau harapkan
andai tiupannya berpuput lesu
kelak terdampar engkau kelesuan
kudratmu tidak berdayungan

: kala itu aku hanya mampu menggelengkan kepala
tidak memahami apa yang dicerahkannya

kini kala aku dilambung samudera ganas
kini kala aku dibadai ombak menggila
kini kala aku berteman bayu yang lesu
baru aku tahu apa maksudnya

baru kutahu sakitnya rasa bercinta
baru kutahu sakitnya rasa menahan asmara
baru kutahu sakitnya rasa menghalang rindu yang membara
dari terus menyapa kekasih yang aku puja

kerana aku hanya pelaut malang
sedangkan dia si peteri kayangan
adakah bisa aku berpasangan

Pelaut Malang...




No comments:

Post a Comment