Monday, 23 April 2012

SETITIS AIRMATA LELAKI




Air apakah ini?


Bertitisan jatuh dari kaca bermata
bagaikan kristal manik-manik kejernihannya
mulai terlerai jatuhnya menitis ke riba
dan kini berjuraian...bak hujan menimpa atap rumah berkaca
berderaian mendatangkan hiba di dada tiada terhingga.


Sendu apakah ini?


Sedu sedan tiada tertahan
meraung aku tiada yang kedengaran
kuselingkuhkan diri dengan semak di tepian hutan
agar tertumpahnya tangisanku tiada yang kelihatan
meratap pilu semahu-mahunya hatiku hingga berjeritan
mujurlah hujan memahami dan menemani sepanjang tangisan.


Derita apakah ini?


Biarlah derita tangisan berhiba
biarlah sendu bertemankan airmata
kelukaan hati tiada siapa perlu ketahuinya
kusapu ia dengan senyuman yang teristimewa
di wajah duka kuleraikan senyuman dan tertawa
agar sengsara tiada siapa yang dapat melihatinya...setitis airmata lelaki.


ssz/spl/pm...23/4/2012.





No comments:

Post a Comment