Lima tahun ditunggu
kini sudah sampai masanya
kita bercakap menggunakan tinta
memangkah di atas kertas yang diberi
memilih siapa yang kita suka
tanpa dipaksa apalagi memaksa.
Untuk memiliki
manusia akan berjanji
untuk berkuasa
manusia juga akan berkata apa saja
namun tidak semua janji akan ditepati
dan tidak semua kata akan dikota.
Pilihan yang kita buat
tidak semestinya pilihan semua
pilihan kita atas dasar percaya
pada kata hati tapi bukan kata parti.
Pilihlah dari nurani
biarpun pilihan itu nanti
bukanlah penentu hidup mati kita
sekadar memilih seseorang
untuk kita berikan kuasa mentadbir negara
tetapi bukannya untuk meneroka
segala khazanah yang ada
lalu dijadikan sebagai pusaka keluarga.
Undi kita
pilihan kita.
…tepuk dada, tanya hati.
Qalam Bertinta
29042013
1925pm
No comments:
Post a Comment