Friday, 24 February 2012

MENANTI MENTARI PAGI



Subuh menyapa lagi
di balik awan yang gelap
mula memancarkan cahaya
yang malap semakin benderang
terbias berwarnakan jingga
di kaki langit subuh; mendara.


Berbola surianya mula meniti di jambatan teruna
yang mengensot dan merangkak lagak gayanya
bertatih dari kesiangan terbitnya bersekala
bagaikan bayi baru di lahirkan susuannya dipinta
sinarannya kian mendatang; terang-benderang cahayanya.


Ketika itu aku masih lagi di sini
tercegat menanti waktu berlari
berputaran masanya berganti hari
agar beradu kunanti tidak di cemari
teriknya bahang suria dari mentari.


Dan semuga nanti lenaku kelak 
tidur yang semarak,
berkelambukan teduh
tidurku yang bercelak,
bertilamkan embun
tidurku yang nyenyak,
berselimutkan baldu
tidurku bermimpikan yang enak-enak.


ss-z/spl/pr..24-feb-2012.




No comments:

Post a Comment