Retak muka bulan
bila kau memanah racun bermadu
menyusur alur setia di muara sepi
apabila suara bertaut di penghujung rindu
malam tua pun berlabuh
retak muka bulan
di kala bulan mengambang sara
untuk apa kau mencium bara
menitip sirip linkungan metafora
di setiap bilah-bilah lara
retak muka bulan
semua berhenti mengejar detik
walau hatimu dan mataku bertitik
di bahu rajawali membelah api
tanpa ada rembesnya mentari
Namun retat muka bulan tetap bertepi
menampi sesudah jampi serapah
hanyut membadai sesampah
berdebu menghinggap di setiap celah
Kiriman puisi oleh :-
Lezaihasra Lm
besut,terengganu
29/2/2012...( 2.o2 pagi )
Retak muka bulan
bila kau memanah racun bermadu
menyusur alur setia di muara sepi
apabila suara bertaut di penghujung rindu
malam tua pun berlabuh
retak muka bulan
di kala bulan mengambang sara
untuk apa kau mencium bara
menitip sirip linkungan metafora
di setiap bilah-bilah lara
retak muka bulan
semua berhenti mengejar detik
walau hatimu dan mataku bertitik
di bahu rajawali membelah api
tanpa ada rembesnya mentari
Namun retat muka bulan tetap bertepi
menampi sesudah jampi serapah
hanyut membadai sesampah
berdebu menghinggap di setiap celah
Kiriman puisi oleh :-
Lezaihasra Lm
besut,terengganu
29/2/2012...( 2.o2 pagi )
No comments:
Post a Comment