Friday, 2 March 2012

Menafsir Sunyi



Kutemui senyummu di langit
Setelah lama menjadi penanti
Pada bulan yang menyulam angkuh
Dari perca awan musim sepi

Bagaimana aku bisa menjadi pentafsir
Pada sunyi yang berbicara bahasa malam
Pada hati yang bersuara dalam diam
Tatkala leka meresahkan waktu
Dan asyik menganyam takdir

Tenang ini teracik gerimis
Menitis dari langking langit
Menyatu jadi embun
Jadi tasik
Yang mencerminkan wajah siang
Mewarnai bianglala dalam gelita

Betapa aku masih mahu melukis
Setia pada langit senja
Dengan warna-warna gembira
Sampai akhir penantian ini

Akhirnya
Kutemui senyummu di langit
Setelah lelah menjadi penanti
Dan aku memilih untuk mencari

Qalam Bertinta
01/03/2012
22:35PM

No comments:

Post a Comment